Selasa, 12 Mei 2009

Pragmatis

Sangat sulit bagiku membayangkan bekerja di birokrasi ini dengan indealisme yang selalu tetap menyala. Pagi bangun tidur, persiapan kegiatan pagi dari beribadah, persiapan ini itu sampai mandi pagi dilakukan dengan seefektif dan seefisien mungkin. Setengah terburu - buru menstater sepeda motor untuk mengejar apel pagi. Kadang berharap - harap cemas antara terlambat dan tidak. Apel pagi dimulai, masing - masing komandan kompi melaporkan kekuatan, berdo'a. Selesai. Dari kecemasan terlambat apel ternyata "hanya" untuk mendengarkan bacaan doa yang kadang tidak pernah kita resapi. 
Saya tidak ingin mengatakan bahwa kinerja pegawai hanya diukur dari kehadiran apel saja, walaupun apel merupakan "komponen" sangat menentukan dalam mendapatkan tunjangan tambahan penghasilan. Saya hanya ingin mengatakan betapa banyak momen dalam aktifitas birokrasi ini yang sebenarnya sangat penting tetapi terlewat begitu saja. Taruhlah apel pagi, mengapa tidak dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi kegiatan antar bidang tugas atau bahkan apel digunakan untuk breafing. Tentu pembina apel harus dapat memilih kata - kata dan kalimat yang efektif dan dapat dengan cepat dipahami oleh peserta apel. Tentu pengampu kegiatan akan lebih bersungguh - sungguh dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan para peserta apel yang terkait dapat berpartisipasi.
Jadi...?? apel ya apel saja, biar nggak dipotong tunjangan tambahan penghasilan.... itu saja  cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar